Sentence that i made for my life. A lesson that i get to my age. This lesson can be increased. And this is me

I believe God's guidance

movie soundtrack makes confusion

that have been imaginable, would be impossible to happen

God, give me patience when it which i hope will not happen

in fact, everyone wants to make you laugh

pray and believe what God has given to us is the best

who could hear the screams of my heart? only God. God who hears and provides a way

keep faith and believe to success

too tired to live in dreamland. full of drama and can't see reality

i miss u, but i don't want u

too painful be a dreamer

Senin, 27 Desember 2010

The Craziest Friendship and Love (6)

while reading, can hear it too

Episode 6

“ga bisa cel.” Tolak iman

“yaudah terserah lo. Yg jelas, aisya ada dirumah sakit skrg. Dia kecelakaan stlh lo sm dia berantem dirumah gue. Sorry, dia koma” nada penyesalan diakhir kalimat marcel

“apa??????”

Suasana mengharukan pun menyelemuti rumah sakit, khususnya ruang ICU yg ditempati oleh aisya. Aisya sudah koma 5 hari. Dokter bilang, bahwa kasus seperti aisya ini biasanya pasien hanya mengalami koma selama 3 hari. Namun, aisya saat ini pun blm sadar juga.

Iman tiba dirumah sakit saat dokter sdg berbicara dg ibu aisya yg sudah dtg dr paris sejak aisya dilarikan rumah sakit. Iman memasuki ruangan setelah mendapatkan izin dr petugas. Kebetulan yg didalam hanya aisya sndiri yg sedang terbaring diam, infus, dan masker oksigen menempel ditubuhnya.

“syaaaa. Mgkn org2 yg bisa ngeliat aku skrg disini bisa nebak, aku mau ngapain kesini. Aku mau minta maaf, aku nyesel sya. sya, pliss kamu bangun buat aku. Aku sayang sm kamu. L aku ga tau, setelah kamu bangun nanti, kamu bs nerima aku lg apa nggak krn aku udh bikin kamu kayak gini.” Iman menggenggam tangan aisya yg dr td tdk bergerak. Iman merasakan tangan aisya mengecil akibat koma yg sudah 5 hari ini. Ia pun menunduk diatas tangan aisya yg tergelatak diatas tempat tidur.

“man?” sapa marcel yg tiba2 berada di blkg iman

“cel?” iman sambil menghapus air mata nya yg tdk sdar keluar td.

“iya dok. Krn ayah aisya ada di paris. Ia khawatir akan keadaan aisya yg skrg. Jadi, dia memutuskan untuk membawa aisya ke paris. Ayah aisya tdk bs dtg ke Indonesia krn kerjaan yg mendesak” tiba2 suara ibu aisya terdengar di ruang ICU itu.

“baik bu. Kami, tim dokter jg mempunyai perkiraan bahwa dg dibawa nya aisya ke luar negeri, mgkn bisa ditangani lebih baik dg tekhnologi maju” ucap dokter

“tante” panggi marcel ke ibu aisya “aisya mau di bawa ke paris?”

Ibu aisya hanya mengangguk. “iya cel. Ayah aisya. Ga bs kesini”

“iya tante, aku denger kok” tak lama marcel pun mengenalkan iman kpd ibu nya aisya “oh ya tante, ini iman, teman dekat aisya”

“ooh ya. Salam kenal ya?”

“iya tante. Terima kasih” dg nada lemas iman berucap

Keesokan hari nya marcel, natal, iman, dan ibu nya aisya berkumpul di lapangan terbang. Aisya akan diterbangkan dg pesawat pribadi milik keluarga besar aisya.

“tante, aku percaya aisya bakal smbuh kok. Tante, tolongin aisya. Marcel sayang sm aisya” ucap marcel dg lemas, natal pun memberikan sebuah rangkulan hangat

“iya, itu pasti marcel” ibu aisya dg senyum sedih nya

Iman pun hanya terdiam. Ia hanya melihat pesawat kecil itu. “Aisya ada dalam. Dia akan baik2 saja. Tuhan, save my love” ucap iman dalam hati

3 bulan kemudian. Msh blm dapat kabar dr keluarga aisya. Tetapi, sebulan kmren mereka mendapatkan kabar bahwa aisya msh dalam keadaan koma. Hal itu membuat iman gelisah. Tampilannya dipanggung tetap bagus, namun tak sebagus dulu sblm ini semua terjadi.

“udahlah man, lo lupain aja aisya” ucap cewek yg terlihat mu-ra-han. Oops dia merangkul2 bahu manja

“apaan sih des? Pergi ga lo dr sini????!!” kemarahan dr iman

“man, dia balik lg sm lo jg ga akan inget apa2. Dia itu bakal cacat. Mana ada sih org, yg koma 3 bulan bangun2 lgsg normal? Lo mau pacaran sm org cacat??”

“diem ??!! aisya ga akan cacat. Dia bakal baik2 aja. Anjirrr. Dasar pecun?” kemarahan iman memuncak

Desi memang sdh dr awal melihat iman, ingin merebut nya dr aisya. Namun, menurutnya, ini adalah kesempatan

_bersambung_