Sentence that i made for my life. A lesson that i get to my age. This lesson can be increased. And this is me

I believe God's guidance

movie soundtrack makes confusion

that have been imaginable, would be impossible to happen

God, give me patience when it which i hope will not happen

in fact, everyone wants to make you laugh

pray and believe what God has given to us is the best

who could hear the screams of my heart? only God. God who hears and provides a way

keep faith and believe to success

too tired to live in dreamland. full of drama and can't see reality

i miss u, but i don't want u

too painful be a dreamer

Kamis, 09 Agustus 2012

Cerpen : Berani Berubah itu Baik


Berani Berubah itu Baik

Tak terasa gadis mungil yang berambut panjang hitam bernama Caroline Basuki ini mengenakan seragam putih abu-abu di sekolah barunya, SMA Merpati. Kebebasannya lepas dari seragam putih biru masih dirasakannya. Caroline menemukan dunia barunya, dimana ia bisa menjadi orang yang lebih baik. Dari manja hingga menjadi lebih mandiri. Hari-hari Masa Orientasi Siswa dilaluinya. Dia masih menjadi seorang gadis yang pendiam dan kekanak-kanakan.
Minggu kedua di hari Rabu, hari dimana ada pelajaran bu Bestari. Bu Bestari adalah guru Bahasa Indonesia. Ibu Bestari memberikan tugas kepada anak muridnya. Tugasnya adalah membuat artikel berita di lingkungan luar sekolah. Waktu yang diberikan 10 hari. Bu Bestari memperbolehkan murid-muridnya untuk bekerja sama. Namun, tugas tetap menjadi tugas individu.
“Maria, kita kerjain tugasnya bareng yuk” ajak Caroline kepada Maria. Rumah Maria berdekatan dengan rumah Caroline. Jadi, mereka bisa mengerjakan tugas dengan lebih mudah
“terserah kamu aja, Lin. Batas waktunya kan masih 10 hari lagi. Masih banyak waktu” jawab Maria santai
Tiga hari berlalu namun Caroline belum mendiskusikan tugas dengan Maria. Caroline pun menghubungi Maria via telepon
“Mar, aku ke rumah kamu aja ya. Kita diskusi tentang tugas yang mau kita buat” ucap Caroline
“nanti aja deh, Lin. Males banget siang-siang gini sih enaknya tidur” jawab Maria
Caroline sadar jika ia tidak cepat mengerjakan tugas dan terus menundanya, waktu akan habis. Tugas ini tidaklah mudah. Harus membuat artikel seperti di koran dan terjun langsung ke lapangan untuk mencari fakta yang ada.
Dengan penuh semangat Caroline mengerjakannya sendiri. Ia akan membuat artikel tentang kebersihan jalan raya. Ketika Caroline sedang berjalan-jalan mencari sesuatu yang dapat ditulis di artikel nya, Ia melihat bapak tukang sapu yang berumur sekitar lima puluh tahun. Ia mendekati bapak tukang sapu itu dan mendapatkan sedikit cerita darinya.
Bapak tukang sapu berkorban keringat hanya demi kebahagiaan istri dan ketiga anaknya. Selalu melawan panasnya terik matahari, tempat kumuh, becek, dan kotor. Dengan upah yang hanya dua puluh ribu rupiah bapak tidak pernah protes. Keikhlasan hati yang bisa membuatnya tegar.
            “rumah bapak dimana?” tanya Caroline dengan nada prihatin
            Bapak tukang sapu itu menunujukan rumahnya. Ketika sampai di rumah bapak tukang sapu, Caroline melihat ada tiga orang anak dan seorang ibu yang umurnya terlihat lebih muda dibanding bapak tukang sapu. Mereka sedang makan. Makanan yang terlihat hanya sedikit nasi dan satu telur dadar. Satu telur dadar itu dibagi berlima.
            “kakak mau makan?” anak bapak tukang sapu berumur sembilan tahun itu menawarkan nasi dan sedikit potongan telur dadar yang berlumuran kecap ditangannya kepada Caroline dengan nada polos. Caroline memandangi tangan anak bapak tukang sapu itu dengan penuh rasa kasihan.
            “enggak usah, kakak udah kenyang. Adik aja yang makan” jawab Caroline dengan lembut dan senyum di bibirnya
            Dengan mudah Caroline menyesuaikan diri dengan keluarga bapak tukang sapu itu. Ia bermain, belajar, dan bercerita bersama ketiga anak bapak tukang sapu dengan gembira dan semangat.
            Hari sudah sore dan waktunya Caroline untuk kembali ke rumah.
            Akhirnya batas waktu yang sudah di berikan Bu Bestari sudah habis. Dan waktunya mengumpulkan tugas. Semua anak-anak mengumpulkan tugas ke depan kecuali Maria.
            “Maria, mengapa kamu tidak mengumpulkan tugas?” tanya Bu Bestari
            “saya enggak sempat bikin bu. Saya lupa ada tugas dari ibu” jawab Maria dengan nada takut
            “ibu memberikan waktu yang singkat untuk kalian agar kalian belajar untuk lebih cepat mengerjakan tugas dan tidak menunda waktu” jelas Bu Bestari
            “kalian sekarang sudah menjadi siswa SMA. Penuh semangat, cepat bergerak, dan pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan” lanjut Bu Bestari dengan penuh semangat
            Maria pun meminta maaf kepada Bu Bestari dan janji akan mengerjakan tugasnya dengan segera. Dan Caroline mendapatkan nilai terbaik.

Nama                : Mira Adita Widianti
Jurusan             : Ilmu Komunikasi
Kelompok          : Dinamis
FISIP UNS 2012